Dalam kehidupan sehari-hari, sangat banyak sekali kebiasaan yang berlangsung otomatis dalam bertingkah laku. Oleh karena itu pembinaan kehidupan beragama melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari genersi ke generasi sehingga membudaya dalam kehidupan.
Pembinaan kehidupan beragama sangat penting bagi anak, sebagai mana yang dikatakan oleh Zakiah Darajat bahwa:
Pembinaan moral dan agama bagi generasi muda tidak dapat dipisahkan dari keyakinan beragama. Karena nilai-nilai moral yang tegas, pasti, dan tetap, tidak berubah karena keadaan, tempat, dan waktu atau nilai yang bersumber kepada agama. Oleh karena itu dalam pembinaan generasi muda, kehidupan moral dan agama harus sejalan dan mendapat perhatian yang serius. [22]
Sehubungan dengan yang telah dikatakan oleh Zakiah Darajat diatas maka apabila kita mengamati lembar demi lembar Al- Qur’an maka kita akan temukan bahwa setiap nabi dan rasul selalu memperhatikan keselamatan Aqidah anak – anaknya. Diantaranya disebutkan dalam salah satu firman Allah (Q.S.Al-Baqarah [2]: 132 yaitu:
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Terjemahannya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada Anak-anaknya, demikian pula Yaqub”. (Ibrahim berkata): “Hai Anakk, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.[23]
Dalam Ayat lain Luqman memberitakan Nasiat pada anaknya tentang keimanan: (Q.S. Al-Luqman [31]:16) Yaitu:
يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي اْلأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Terjemahannya:
Luqman Berkata: “Hai Anakku,sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) sebesar biji sawi, dan berada didalam batu atau langit atau di dalam bumi, Niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya), sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui” [24].
Kita perhatikan pula Ayat-ayat Allah dlam surah Al-Ikhlas yang menggambarkan tentang ke Esaan Allah melalui pertimbangan akal manusia. Surah Al-Kafirun yang juga menggambarkan tentang ke imanan lewat akal perbuatan. Kedua surah ini merupakan bentuk skenario Allah yang diberikan kepada Manusia, dengan menjadikannya dalam bagian surah yang pendek agar anak yang sedang memulai pertumbuhan jasadnya mampu menghafal surah-surah pendek tersebut.[25]
Begitu pentingnya pembinaan kehidupan beragama pada anak, membuat perhatian Rasulullah SAW begitu besar terhadap kemajuan ummat. Seperti saat Nabi mengunjungi anak kecil yang sedang sakit sambil beliau berdakwa, dengan cara menyuruh kepada anak itu untuk memeluk agama Islam dihadapan orang tuanya.
Diriwayatkan pula oleh imam Abdur Razzaq dalam kitab Mashannaf-Nya (Jil. VI, hlm 34) diceritakan bahwa Rasulullah SAW memiliki tetangga seorang yahudi yang baik, ketika orang yahudi itu sakit, beliau mengunjunginya dengan mengajak beberapa sahabatnya. Rasulullah SAW kemudian berkata pada pemuda yahudi yang telah menderita sakit itu “Apakah Engkau mau bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah”. Pemuda itupun mengucapkan dua Kalimat Syahadat dan beberapa saat kemudian matilah pemuda yang telah menjadi muslim.[26]
Para ulama besar terdahulu turut menjalankan apa yang nabi SAW ajarkan dalam dakwah mereka terhadap anak. Seperti yang telah dilakukan “Umar Bin Khaththab” beliau melarang orang-orang yahudi dan Nasraniyang berada dibawah kekuasaan islam untuk mengajak anak-anak mereka agar memasuki agama orang tuanya yang Nasrani.
Label:
Aqidah Islam
Urgensi Pembinaan Kehidupan Beragama Bagi Anak
Braim El Rasheed (イブラヒム ラシッド ラマダン)
Jumat, 30 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogumulus by Guembel ELite
Blogger templates
Labels
About Me
- Braim El Rasheed (イブラヒム ラシッド ラマダン)
- Jangan Pernah Menyerah untuk melakukan sesuatu yang Baik
Sains World
Sport World
Islamic World
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar